4 Fakta Jalak Bali , Yuk Kenali Burung Nusantara – Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan sejenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 25 cm, termasuk dalam suku Sturnidae. Penemuan burung Jalak Bali oleh ahli burung asal Inggris, Baron Stressmann, terjadi pada tanggal 24 Maret 1911.
Kejadian ini berlangsung saat Kapal Ekspedisi Malaku II yang membawa para peneliti terpaksa melakukan pendaratan di Singaraja selama 3 bulan. Selama masa tersebut, Baron Stressmann menemukan sebaran burung Jalak Bali dari daerah Bubunan hingga Gilimanuk.
Indonesia bukan hanya memiliki satwa endemik seperti reptil dan mamalia yang berukuran besar, tapi juga memiliki berbagai spesies burung endemik yang menarik. Salah satunya adalah burung Jalak Bali, yang terkenal dengan suaranya yang merdu dan menjadi bagian dari fauna khas Pulau Bali. Keunikan Jalak Bali juga terlihat dalam gambarannya yang tertera pada uang logam 200 rupiah, menandakan betapa istimewanya burung ini dalam budaya dan lingkungan Indonesia.
4 Fakta Jalak Bali sebagai berikut:
Burung Endemik Pulau Bali – 4 Fakta Jalak Bali
- Burung Jalak Bali memang menawarkan banyak keunikan, termasuk bentuk tubuhnya yang menawan dan kicauan yang indah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Jalak Bali menjadi maskot fauna yang sangat dihargai di Provinsi Bali.
- Jalak Bali memiliki perbedaan dengan Jalak Suren dan Jalak Putih, meskipun ketiga jenis jalak tersebut serupa. Di kalangan masyarakat Bali, burung ini juga dikenal dengan nama Curik Putih.
Ciri-Ciri
- Jalak Bali memiliki tubuh berukuran sedang, sekitar 25 cm, dengan bulu seluruhnya berwarna putih salju kecuali pada bagian ujung sayap dan ekor yang berwarna hitam. Warna kulit di sekitar mata mereka adalah biru terang, dan mereka memiliki jambul panjang terutama pada jantan.
- Burung ini terkenal karena kicauannya yang merdu dan penampilannya yang elegan. Banyak yang ingin memeliharanya dalam kandang, daripada hidup bebas di alam.
Proses Kawin
- Jalak Bali senang terbang berkelompok dari bulan November hingga April, saat mereka berkawin dan mencari makan. Musim kawin untuk Jalak Bali biasanya berlangsung dari bulan September hingga Maret. Jalak Bali betina dewasa dapat bertelur hingga maksimal 3 butir.
- Pengeraman telur Jalak Bali dilakukan secara bergantian oleh jantan dan betina selama 15-17 hari. Aktivitas sehari-hari mereka mengikuti pola yang konsisten, dimulai sekitar pukul 06.00 WITA saat mereka terbang ke hutan untuk mencari makan dan minum. Kemudian, sekitar pukul 14.00-18.00 WITA, mereka kembali ke tempat istirahat mereka.
Status Kepunahan
- Saat ini, populasi Jalak Bali hanya dapat ditemui di Taman Nasional Bali Barat dan menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungannya. Ancaman tersebut bukan hanya karena perburuan, tetapi juga akibat perubahan habitat di sepanjang wilayah barat laut pantai Bali. Bahkan sejak tahun 1996, IUCN telah menetapkan status Jalak Bali sebagai “Critically Endangered” atau Terancam Punah.
- Menurut Drh Agus Ngurah Krisna Kepakisan, Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB), hingga Maret 2021 telah tercatat 397 burung Jalak Bali di wilayah TNBB. Ia juga menekankan bahwa produktivitas Jalak Bali cukup tinggi, dengan adanya 50 pasangan induk di penangkaran. Setiap tahunnya sekitar 100 ekor Jalak Bali dilepasliarkan, dan umumnya mereka sudah berumur delapan hingga 12 bulan saat dilepasliarkan.
Semoga artikel 4 Fakta Jalak Bali , Yuk Kenali Burung Nusantara ini dapat menjadi sumber informasi baru dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman, sahabat, dan keluarga dirumah. Beli produk kami hanya di sini ya!

Sumber: Dari berbagai sumber yang telah dirangkum.





0 Komentar